Review: Everybody's Fine

Jumat, Maret 05, 2010


Film keluarga yg satu ini awalnya bikin aku pesimis utk menontonnya krn berasa datar bgt ceritanya dan nampak simple bgt gt deh. Tapi setelah sabar menunggu sebentar kok ya mulai ada "gejolak" saat menontonnya -halah-. Dimulai saat seorang ayah yg sudah tua bernama Frank (Robert De Niro) menyadari bahwa hubungannya dengan anak-anaknya hanya terjadi saat dia berhubungan dgn almarhum istrinya. Selama ini dia hanya mendengarkan cerita tentang anak-anaknya dari istrinya, itupun hanya cerita yg baik-baiknya saja. Jadi suka sebel klo ada suami yg saat anaknya baik sang ayah bilang "anakku", namun saat anaknya melakukan suatu hal yg menurut ayahnya itu buruk maka dengan entengnya bilang k istrinya "anake mbok'e", ih jahat banget...lupa apa klo mereka bikin anak itu "joinan" :p (yg ini cerita nyata lho).

Ok, back to the movie! Setelah hampir satu tahun istrinya meninggal dunia dan sang ayah tinggal sendirian karena keempat anaknya memilih untuk tinggal sendiri-sendiri di kota yg berbeda-beda maka sang ayah pun merasa kesepian dan sangat merindukan anak-anaknya. Karena di menit-menit terakhir satu per satu anaknya membatalkan janji untuk berkumpul bersama, padahal sang ayah sudah belanja, memasak,dan bahkan membeli anggur yg mahal utk anak2nya, kebayang dong betapa kecewanya sang ayah. Atas kejadian itu maka sang ayah berinisiatif untuk melakukan perjalanan jauh, meskipun sudah dilarang oleh dokter krn alasan kesehatannya, tapi dia tetap ingin memberikan surprise kpd anak2nya saking kangennya.

Selama ini Frank tidak pernah mengetahui persis apa yang sebenarnya terjadi pada kehidupan anak2nya, ia selalu mengira bahwa anak2nya itu berhasil mencapai cita2 mereka dan hidup bahagia di luar sana. Namun sebuah kenyataan berbeda harus ia dapati dalam perjalannya ini dimana kehidupan anak2nya tidaklah seperti yang ia bayangkan selama ini. Selama perjalanannya Frank ini menemui anak-anaknya aku ga bisa berhenti menitikkan air mata dong -huh dasar sentimentil-
Menurutku film ini banyak mengajarkan tentang makna hidup, salah satunya yg berhasil kutangkep adalah dibalik "ekspektasi tinggi" seorang ayah terhadap anaknya,  mau jadi apapun sang anak, yang paling penting bagi seorang ayah adalah tetap kebahagiaan sang anak itu sendiri. Makanya diakhir kunjungan sang ayah selalu bertanya kepada anaknya "are you happy?", pertanyaan yg singkat namun sangat berarti buat sang ayah karena dari situ dia bisa "mencium" keadaan anaknya, bahwa ada "sesuatu" yg ditutup-tutupin oleh anak2nya. Dari situ jg dia sadar bahwa selama ini hubungannya dg anak-anaknya tidak begitu dekat. Apalagi saat dia bertanya kepada salah satu anaknya kenapa anaknya tidak jujur/tdk pernah curhat terhadapnya, jawaban anaknya adalah "because you are a good talker, and mom is a good listener". Walaupun cukup membuatku menangis namun film ini happy ending kok :)

Tulisan Senada



7 komentar:

narpen mengatakan...

tanteee... gila..
kok aku bacanya sedih banget ya :(
duh kasihan..

huhuhuhu...
kapan2 ditonton deh :) thx buat reviewnya ya..

Si Bulet mengatakan...

Emang sedih pen, saat aku nulis reviewnya aja sambil nangis :D Mengingat kesendirian si bapak tua itu menohokku utk lebih sering lagi menelpon mama just to say "hallo", dan kadang membuat mama ngomel2 krn tiap kutelpon yg kutanyakan itu2 saja hehe...krn sama dg pertanyaan kakak dan adekku saat mereka nelpon mama jd berasa mama harus mnm obat 3x sehari :D wes gapapa, yg penting beliau tau klo anak2nya tetap sayang&memperhatikan beliau, meskipun jauh dimato :)

bagus mengatakan...

film biasa cm bikin sebelah gw nangis sesegukan ga selesai2 :D

ga nangis soalnya ceritanya dah ketebak dari awal :(

edratna mengatakan...

Setelah Ari ke luar rumah, susah nih cari temen buat nonton...nonton sendirian ga asyik....

Si bulet mengatakan...

@ Bagus: emang ga nangis tp terharu kan?
@ Bu Edratna: Klo nonto d bioskop saya memang harus ada temennya tapi klo nonton d dvd, sendirian jg asik2 aja tuh :D

Nard4Reynard mengatakan...

Ini termasuk film keluarga yang bagus. Walaupun agak boring, ya lumayanlah buat belajar dari kisah keluarga lain.

khairul anwar mengatakan...

seneng juga liat film dengan genre ini nih..

 
© 2008 - KeTeBeLeCe designed by TNB